
Benteng Cobo terletak di Kelurahan Jiko Cobo Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan. Catatan sejarah mengenai benteng ini terbilang masih sangat minim. Salah satu catatan yang cukup memberikan informasi mengenai keberadaannya, yaitu I Forti Spagnoli a Tidore: Uno Studio Preliminare karya Masroo Ramerini (2007). Konon, benteng yang terletak di ujung utara Pulau Tidore ini dikenal oleh bangsa Spanyol sebagai San Joseph de Chovo. Secara kronologis, berdasarkan keterangan Geronimo de Silva pada 1613, menyebut Benteng Cobo sebagai salah satu lokasi yang ingin diduduki oleh Belanda. Sementara pada 1615, disebutkan oleh Sultan Tidore bahwa Benteng Cobo juga pernah berfungsi sebagai titik temu Tidore dalam antara Ternate dan Tidore menegosiasikan pernikahan antara Pangeran Tidore dan Ratu Ja Jailolo. Masih berdasarkan sumber dari Spanyol, pada 1643 Juan Camacho de la Pena, seorang prajurit gubernur baru Ternate Don Lorenco de Olaso, ditugaskan untuk mengurus pembangunan benteng ben fuerca de Chouo dan tata letak Pelabuhan Rum di Pulau Tidore. Catatan tentang Benteng Cobo juga bisa ditemui dalam dokumen yang ditulis oleh Pedro de Figueroa Pardo (1640-1650), penanggung jawab keamanan dan segala aktivitas di Benteng Cobo Sumber Spanyol tersebut menyiratkan.
bahwa pembangunan benteng di Cobo baru dimulai ada 1643, bukan 1613 sebagaimana yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Kondisi ini memunculkan kontradiksi mengenai periode mana yang dianggap sebagai tonggak pembangunan Benteng Cobo. Penjelasan mengenai "Belanda ingin menduduki Benteng Cobo pada 1613 kiranya patut dikaitkan dengan peristiwa tahun 1615 yang menyebutkan 'Cobo sebagai lokasi negosiasi perkawinan antara Tidore dan Jailolo Dengan demikian, dapat dibuat hipotesis bahwa Benteng Cobo yang sudah ada pada 1613 dan 1615 merupakan prototipe (bisa berarti benteng lokal pribumi ataupun bangunan Spanyol yang sebelumnya belum berfungsi sebagai benteng) dari Benteng Cobo yang pembangunannya diawasi oleh Juan Camacho de la Pena pada tahun 1643, atas mandat dari gubernur baru Ternate Don Lorenco de Olaso. Saat ini, upaya pelestarian terus dilakukan, terutama untuk menampakkan beberapa bagian benteng yang masih terpendam. Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara telah melakukan dua tahap ekskavasi pada tahun 2022 dan dilanjutkan dengan ekskavasi tahap ketiga oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI.
Sumber: Balal Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara 2022 Ekskavasi Cobo Tahap Benteng Cob Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara Laporan. Temate BPCB Maluku Utara


